Hai, Mah.. Main apa hari ini sama anak-anak?
Seperti yang sudah dibahas disini, mengingat manfaatnya untuk menyiapkan mental anak dalam persaingan dunia, agendakan bermain kompetitif bersama anak yah dalam minggu ini.
Nah, untuk mendukung permainan kompetitif anak, kali ini Alhamdulillah saya bisa menepati janji untuk berbagi tutorial DIY mudah yang bisa digunakan untuk berbagai macam permainan anak.
Meskipun ini DIY / do-it-yourself / bikin sendiri, tapi caranya gampang: tinggal gunting dan tempel, sehingga ini bisa jadi kegiatan DIY seru bersama anak. Bahan-bahannya juga gratis. Inshallah di setiap rumah sudah tersedia, apalagi akhir tahun begini. Bisa jadi pilihan cara pemanfaatan kalender bekas yang menumpuk setiap akhir tahun.
Iya.. Bahan utamanya ini. Kalender meja.
Kalender ini, Mah, kalo di rumah saya selalu numpuk gak karuan, karena saya selalu dapat dari sekolah. Ditambah lagi selalu ada orangtua murid yang ngasih. Lalu ada lagi dari kantornya si Papah. Masih nambah lagi kalau ada perusahaan customer yang ngasih. Alhamdulillah jadi ndak pernah kepikiran beli kalender tiap tahun.
Di sisi lain, aku jadi bingung mau ditaruh dimana lagi para kalender ini. Nasibnya kadang sampai tidak terpakai. Kalau Mamah punya masalah yang sama, maka DIY ini bisa jadi solusi pemanfaatan kalender bekas.
Dengan tutorial DIY yang mudah, kalender-kalender bekas ini bisa berubah fungsi menjadi Papan Skor / Score Board.
Papan skor ini bisa dipakai untuk segala macam permainan. Mulai dari olahraga kompetitif, seperti sepak bola, bulu tangkis, tenis, basket, lari; atau kegiatan edukatif yang dimainkan seperti kuis, seperti Permainan Cerdas Cermat, Tebak Gambar atau Number Cards. Apa saja!
Tutorial
Oke, mari kita mulai tutorialnya. Karena DIY ini sangat mudah, ajak anak untuk ikut membantu sesuai dengan kemampuan mereka. Malahan, anak kelas satu seusia Kak Faza bisa melakukan semuanya sendiri. Mamahnya tinggal membantu dan mengarahkan.
Bahan-bahannya:
- Kalender meja bekas.
- Kalender dinding bekas, atau kertas putih polos biasa.
- Lem / double tape.
- Gunting.
- Penggaris.
- Alat tulis apapun. Bisa pensil, pulpen, krayon, pensil warna, spidol, brush pen, apapun
Cara membuat:
1. Gunting kalender dinding / kertas polos seukuran kalender meja.
2. Tempelkan ke tiap lembar kalender meja dengan lem / double tape.
Memang agak tricky saat membiarkan anak mengaplikasikan lem cair. Kemungkinan menjadi berantakan akan lebih besar. Tapi menggunakan lem relatif lebih hemat. Lebih baik gunakan stick glue. Dengan double tape, hasilnya akan lebih rapi, meskipun pemakaiannya agak boros.
3. Kalau kalender meja Mamah agak lebar seperti punya saya, bagi 1 lembar menjadi dua. Caranya, tarik garis tengahnya dengan penggaris, lalu gunting.
4. Tuliskan nomer berurutan dari mulai lembar kedua hingga lembar terakhir, di kedua sisi. Untuk lembar pertamanya bisa dibikin jadi semacam cover.
Tuliskan mulai dari nomer 0, karena skor selalu dimulai dari 0 - 0 kan. Sayangnya saya lupa! Jadi lembar cover menjadi penggantinya.
Tuliskan nomernya dalam ukuran besar, sehingga lebih mudah dilihat.
Gunakan warna yang berbeda untuk setiap sisi. Pada contoh disini ada Tim Cokelat dan Tim Biru.
Ini waktunya berkreasi! Bebaskan anak untuk membuat nomernya sesuai yang dia inginkan. Mau diwarnai, atau tidak. Mau tulis pakai crayons, atau spidol, atau pensil. Mau dihias, atau tidak. Bebas!
Tapi karena kertas kalender dinding biasanya mengkilat, tidak semua jenis alat tulis bisa dipakai.
5. Siap untuk melengkapi permainan kompetitif bersama anak!
Hasil jadinya seperti ini, Mah.
Penting untuk diingat:
Agar kegiatan ini menjadi kegiatan DIY seru bersama anak, Mamah diharap bisa sebanyak mungkin memberikan komentar positif dan semangat selama proses pembuatan. Kita para Mamah ini terkadang suka memberi komentar yang secara tidak sadar menciutkan hati anak-anak:
"Haduuuh.. Ini mengguntingnya kok gak lurus sih! Kayak Mamah gini loh, rapi!"
"Ya ampun, Kaaak! Ngasih lemnya kebanyakan ini. Udah sini. Mamah aja yang ngelem"
Familiar? Banget, kalo buat saya.
Akibatnya sekarang Kak Faza terkadang jadi gampang menyerah: "Udah nih Mamah aja deh", karena secara tidak sadar dia takut mencoba karena takut diomelin Mamahnya kalo salah. Lah padahal kan wajar saja kalau anak melakukan kesalahan, atau kalau hasilnya tidak sempurna.
Maka dari itu, Mah, sering-sering ajak anak untuk membuat DIY guna melatih keterampilan motorik halusnya. Anak dengan kemampuan motorik halus yang bagus umumnya bisa menggunting dengan lurus, mewarnai 'tidak keluar garis', atau menulis dengan rapi. Gimana? Marvelous toh?
Ayo, Mah, agendakan juga kegiatan membuat DIY yang seru dan mudah bersama anak yaaa..
Selamat menikmati waktu berkualitas bersama anak!
Komentar
KAlender bekas saya banyak, kadang saya buang aja di tong sampah biar di ambil pak sampah, boleh juga ini jadi mainan ama anak2 :D
Alhamdulillah dapet ide dibikin jadi beginian.