Kita semua perlu punya kebiasaan baik yang berfaedah dalam hidup. Kalau sampai sekarang masih belum punya, berarti kita harus pilih satu kebiasaan baik yang ingin kita lakukan dan mulai menanamkannya sampai jadi rutinitas.
Nah, habit tracker bisa membantu proses ini. Kita bisa menuliskan kegiatan apapun yang kita ingin rutinkan dan catat untuk memantau bisakah kita istiqomah. Misalnya, ingin rutin menghindari makan gorengan demi menghindari kolesterol? Tulis di habit tracker dan mulai wujudkan.
HABIT TRACKER ADALAH ...
"Habit Tracker" diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti "Pencatat Kebiasaan".
Lalu kenapa kita harus mencatat kebiasaan (tracking habits)?
Penggagas Bullet Journal, Ryder Carroll, dalam salah satu videonya menyampaikan bahwa Habit Tracker adalah salah satu cara sederhana untuk membuat diri kita lebih berkomitmen untuk merutinkan suatu kebiasaan baik (habit).
Saat kita ingin mengubah suatu kebiasaan buruk, misalnya, tidak cukup dengan niat dalam hati saja, tapi ada rekam jejak tertulis yang mencatat sudah seberapa jauh perkembangan kita. Kalau cuma di awang-awang aja, begitu ditinggal tidur, hilang sudah.
HABIT TRACKER BISA DIGUNAKAN UNTUK APA?
Habit tracker bisa digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya:
1. Untuk reminder atau pengingat kegiatan yang harus rutin dilakukan
Dalam kasus saya, misalnya, minum vitamin & susu hamil. Sebenarnya tidak ada target khusus, seperti "harus menghabiskan 2 dus susu dalam sebulan", tapi memang saya diharapkan untuk rutin minum vitamin & susu setiap hari selama masa kehamilan.
Nah karena seringkali I was like, "Tadi udah minum obat apa belum ya? Lupa.", saya catat kegiatan ini dalam habit tracker. Tiap kali setelah saya minum vitamin, saya langsung kasih tanda di habit tracker.
At the end of the day, saat saya mengisi jurnal, bisa ketahuan apa saya sudah minum vitamin atau belum. Kalau belum ada tanda, langsung buru-buru minum deh sebelum kelupaan lagi.
Contoh kegiatan lainnya seperti:
- Memberi vitamin atau suplemen tambahan pada anak,
- Memberi tonik penumbuh rambut pada anak,
- Apa sudah sedekah hari ini?
- dan lain sebagainya.
2. Untuk membantu menanamkan kebiasaan baik
Entah ingin merubah kebiasaan buruk atau untuk memulai kebiasaan baik, kuncinya adalah PENGULANGAN, karena pola perilaku yang paling sering kita lakukan akan terekam secara otomatis dalam ingatan kita sehingga lalu menjadi kebiasaan.
Habit trackers bisa digunakan untuk memastikan bahwa kita melakukan kebiasaan baru secara rutin selama beberapa waktu ke depan sampai kebiasaan itu kita lakukan secara otomatis.
Misalnya, sekarang saya sedang mencoba merutinkan minum air segera setelah bangun tidur. Sebenarnya tidak ada target pencapaian khusus, tapi karena saya ingin mendapatkan manfaatnya, maka saya coba untuk melakukannya secara rutin.
Contoh kebiasaan lain seperti:
- Merutinkan skin care pagi / malam,
- Menghentikan kebiasaan begadang,
- Merutinkan olahraga ringan di pagi hari,
- dan lain sebagainya.
3. Untuk membantu mengukur perkembangan pencapaian target
Biasanya saat tahun baru, kita suka bikin resolusi kan. Misalnya, tahun ini harus bisa langsing; berat badan harus turun sekian kilo.
Atau kalau bukan resolusi tahun baru, kita pasti punya target lah. Misalnya, minggu ini harus bisa setor hafalan Surah Al-Fajr.
Untuk mewujudkan resolusi & mencapai target ini, biar gak cuman jadi wacana & angan-angan #eh, kita butuh langkah-langkah nyata. Sedikit demi sedikit tapi rutin.
Misalnya, untuk mencapai target hafalan Surah Al-Fajr sebanyak 30 ayat dalam 7 hari berarti dalam sehari kita harus menghafal 4-5 ayat. Catatlah ini dalam habit trackers.
Contoh target lainnya seperti:
- Beberes kamar tidur ala Konmari dalam seminggu,
- Zumba 5x seminggu demi turun 2 kilo dalam sebulan,
- Target blog post bulan ini,
- dan lain sebagainya.
4. Untuk merekam (tracking) seberapa sering kita melakukan sesuatu atau seberapa sering sesuatu terjadi dan mengamati pola sebab akibatnya.
Semua setuju ya bahwa setiap kejadian ada sebab dan akibatnya, apalagi kejadian yang sering berulang sehari-hari.
Dalam kasus saya misalnya, saya masih sering mengalami nyeri tulang pelvis dan nyeri perut. Maka saya track frekuensinya dalam habit tracker karena informasi ini akan berguna saat konsultasi dengan dokter.
Kita juga bisa menggunakan catatan ini untuk mengetahui pola sebab-akibat.
Dalam habit tracker saya, misalnya, selain mencatat seberapa sering saya mengalami nyeri perut, saya juga tracking seberapa sering saya berolahraga ringan semacam stretching. Dari sini, saya bisa melihat apakah nyeri perut berkurang jika saya stretching hari itu?
Contoh hal-hal lain yang bisa diamati seperti:
- frekuensi BAB anak bayi,
- seberapa sering Mamah masak VS. beli makan di luar untuk mengamati pos pengeluaran bulanan,
- seberapa sering Mamah 'ahem' dengan Papah (barangkali) untuk mengevaluasi keharmonisan hubungan atau untuk keperluan informasi medis menyangkut OBGYN,
- dan lain sebagainya.
CARA MEMBUAT HABIT TRACKER
Untuk membuat habit tracker, pada dasarnya kita hanya perlu menggambar tabel dengan jumlah kolom sebanyak habits yang ingin dicatat dan jumlah baris sebanyak berapa hari kita ingin mencatat habits tersebut. Maka akan jadi habit tracker vertikal seperti ini:
Atau sebaliknya, kita bisa menggambar tabel dengan jumlah kolom sebanyak berapa hari kita ingin mencatat habits tersebut dan jumlah baris sebanyak habits yang ingin dicatat. Maka akan jadi habit tracker horizontal seperti ini:
Seberapa lama kita ingin tracking habits juga bisa bervariasi:
bisa mingguan,
bulanan,
atau beberapa bulan sekaligus.
Habit trackers bisa juga dibuat terpisah untuk setiap habit, jadi hasilnya lebih terlihat.
Kalau Mamah merasa kewalahan atau tidak punya cukup waktu untuk membuat habit trackers sendiri, Mamah bisa menggunakan printable yang sudah banyak tersedia di jagat maya.
Mamah bisa masukkan kata kunci "free printable habit tracker" di kolom pencarian Google, pilih satu yang cocok, download, lalu cetak. Beres.
Beberapa bulan terakhir ini, saya juga menggunakan printable habit trackers yang saya download dari sini. Saya cetak di kertas A5, lalu saya tempelkan di jurnal saya seperti ini:
CARA MENGGUNAKAN HABIT TRACKER
Bagaimana cara menggunakan habit trackers? Gampang. Setiap kali kita selesai melakukan 1 habit, kita langsung beri tanda di kotak yang sesuai.
Untuk menghindari kelupaan, lebih baik langsung beri tanda segera setelah selesai mengerjakan habit ya, Mam, atau paling lambat, at the end of the day.
Tandanya bisa bermacam-macam sesuai selera kita. Mau diberi tanda X V O, diarsir garis-garis, diberi warna, atau yang lain.
Misalnya:
Kemarin, 11 November, saya sudah minum vitamin, minum susu 1 gelas, dan membaca Quran.
Hari ini, 12 November, saya sudah minum vitamin, minum susu 2 gelas, face care pagi dan malam, maka saya beri tanda di habit trackers mingguan saya seperti ini:
Bullet journal memang bisa memudahkan hidup saya sebagai ibu dengan berbagai cara, salah satunya dengan habit tracker ini. Habit tracker tidak hanya membantu kita menanamkan kebiasaan baik, tapi juga membantu kita mencapai target. Habit tracker juga membantu kita fokus pada hal-hal penting yang harus rutin kita lakukan setiap harinya.
Gimana? Sudah tergerak untuk bikin habit tracker juga demi masa depan cemerlang yang produktif?
Kalau sudah bikin, proudly post habit tracker bikinan Mamah di Instagram, dan tag saya @mamahfaza yaaah..
Jadi, kebiasaan baik apa yang ingin Mamah mulai rutinkan?
Komentar
tp melihat punyamu ini, jd pgn lbh serius sih mencatat semua habit yg mau aku biasain. Trtama ttg olahraga, baca alquran.. kalo skincare dan vitamin, tanpa jabit tracker aku ga bakal lupa, krn itu udh kebiasaan dr smp. malah ga enak aja kalo sampe skincare ga aku lakuin.
kuncinya memang itu sih, hrs rutin :D.
Aku kalo gak ditulis itu, Mbak, ku awang2, ku tinggal tidur, hilang sudah ��
Kebiasaan bikin habit tracker gini ampuh lho bikin saya makin rajin. Sayangnya sekarang udah jarang banget bikin.
Apa kudu bikin lagi ya🤔