Assalamualaikum..
Mamah membuka amplop coklat yang baru saja diantar Pak Pos. Ternyata surat pemberitahuan pajak tanah dan rumah.
Tanggal Jatuh Tempo: 24 April 2020.
"Hmmm.. Masih lama kok. Oke", pikir Mamah.
Lalu Mamah taruh amplop itu di atas meja.
Fast forward 5 bulan kemudian, Mamah harus membayar denda karena terlambat membayar.
via GIPHY
Pernah mengalami hal semacam ini? Aku juga. Yah, karena segala yang hanya diawang akan hilang setelah ditinggal tidur. Tapi semuanya berubah, bukan sejak negara api menyerang, tapi sejak ku mengenal bullet journal dan memanfaatkan Future Log.
Lalu Mamah taruh amplop itu di atas meja.
Fast forward 5 bulan kemudian, Mamah harus membayar denda karena terlambat membayar.
via GIPHY
Pernah mengalami hal semacam ini? Aku juga. Yah, karena segala yang hanya diawang akan hilang setelah ditinggal tidur. Tapi semuanya berubah, bukan sejak negara api menyerang, tapi sejak ku mengenal bullet journal dan memanfaatkan Future Log.
APA ITU FUTURE LOG DI BULLET JOURNAL?
Future Log jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti "Catatan (tentang) yang Akan Datang", dan biasanya Future Log dibuat untuk kurun waktu satu tahun.
Jadi Future Log adalah catatan jadwal acara, peristiwa, atau rencana kegiatan dalam setahun secara sekilas (a year in a glance).
Idealnya memang Future Log dibuat di awal tahun, tapi tidak harus seperti itu. Kapan pun kita mulai menggunakan buku atau jurnal baru, itulah saatnya Future Log dibuat.
Jika rencana kegiatan dan peristiwa yang terjadi dalam bulan ini kita catat dalam Monthly Log (Catatan Bulanan), maka jadwal acara atau rencana kegiatan untuk beberapa bulan ke depan kita catat dalam Future Log.
Baca Juga: Cara Membuat Bullet Journal untuk Pemula: Habit Tracker
Baca Juga: Cara Membuat Bullet Journal untuk Pemula: Habit Tracker
FUTURE LOG DI BULLET JOURNAL BISA DIGUNAKAN UNTUK APA?
Karena Future Log digunakan untuk mencatat jadwal acara, rencana kegiatan, dan events dalam satu tahun ke depan, maka Future Log cocok banget digunakan untuk mencatat:- Tanggal jatuh tempo pembayaran (seperti kasus si Mamah yang kena denda pajak di atas).
- Ulang tahun.
- Perayaan hari jadi (anniversary)
- Acara tahunan rutin, seperti tamasya kantor, evaluasi tahunan, dan lainnya.
- Garis waktu (timeline) perencanaan proyek.
- Tanggal merah atau hari libur nasional.
- Rencana liburan tahun ini.
- Kalender akademik sekolah anak.
- Jadwal imunisasi anak,
- dan lainnya.
CARA MEMBUAT FUTURE LOG DI BULLET JOURNAL
Future Log selalu dibuat di awal kita pakai jurnal atau buku baru. Tidak harus di awal tahun, meskipun idealnya begitu.Misalnya, kita sudah menghabiskan 1 buku bullet journal sampai bulan Mei. Berarti kita harus ganti buku baru untuk bulan Juni kan?! Nah, di buku baru ini kita bikin Future Log lagi, dimulai dari bulan Juli tahun ini sampai Juni tahun depan.
Ada berbagai cara membuat Future Log, tinggal pilih yang tampilannya paling sesuai dengan kebutuhan dan mudah kita mengerti. Selama ini ada dua tampilan Future Log yang pernah ku buat: (1) kalender mini mendatar dan (2) kalender mini menurun.
Untuk membuat tampilan Future Log dengan kalender mini mendatar, cukup tulis kalender setiap bulan dalam setahun di atas halaman jurnal. Tergantung besarnya buku, biasanya lebar 1 halaman buku A5 cukup untuk menulis kalender 3 bulan. Berarti kita butuh 4 halaman untuk tampilan Future Log seperti ini.
Future Log dengan kalender mini mendatar |
Sedangkan untuk membuat tampilan Future Log menurun, kalender mini tiap bulan ditulis di bagian samping halaman jurnal, entah sisi kanan atau kiri. Tergantung besarnya buku, panjang halaman buku ukuran B5 cukup untuk menulis kalender 3 bulan. Berarti kita butuh 4 halaman untuk tampilan Future Log menurun seperti ini, sama dengan tampilan mendatar.
Future Log dengan kalender mini menurun |
Selanjutnya, kita bisa tuliskan urutan tanggalnya, seperti ini:
Tulisan urutan tanggal pada Future Log |
Di Future Log tahun lalu, ku tidak tuliskan urutan tanggalnya. Jadi, kapan pun ada events atau jadwal kegiatan baru, langsung ku tulis di bawahnya. Tanggalnya jadi tidak berurutan dan kurang sistematis menurutku. Jangan-jangan nanti tetap ada events yang terlewatkan.
Kurang sistematis tanpa tanggal yang berurutan |
Setelah itu kita bisa mulai menulis events apa yang akan diadakan atau jadwal acara apa yang akan dilaksanakan di bawah kalender masing-masing bulan tersebut. Kita bisa mulai dengan hari ulang tahun, hari jadi, dan hari libur nasional. Misalnya 5 November adalah hari ulang tahun suami saya, Idul Fitri tahun ini jatuh pada tanggal 23 dan 24 Mei, dan seterusnya. Selanjutnya, kita bisa menambahkan rencana kegiatan, jadwal kegiatan, atau events lainnya.
TIPS:
Gunakan kode warna (color code) untuk beberapa "aspek" kegiatan dalam hidup, misalnya keluarga, pekerjaan, personal, urusan rumah, dan lainnya. Sebagai contoh nih, beberapa kode warna yang ku pakai adalah: hijau untuk Si Kakak, ungu untuk Si Adik, biru untuk pekerjaan dan blogging.
Jadi, setiap ada kegiatan yang berhubungan dengan Si Kakak, misalnya, ku pakai warna hijau untuk memberi tanda. Dengan memberikan kode warna pada kalender di Future Log, secara sekilas kita bisa melihat kegiatan apa saja yang terjadi di tahun ini: lebih banyak urusan pekerjaan kah, atau mengurus kegiatan Si Kakak yang makin padat kah.
Kode warna (color code) di Future Log |
Baca Juga: 4 Cara Bullet Journal Bisa Memudahkan Hidupmu Sebagai Ibu
CARA MENGGUNAKAN FUTURE LOG DI BULLET JOURNAL
Setelah selesai dibuat, Future Log siap digunakan. Begini cara menggunakannya:- Selalu migrasikan / pindahkan jadwal dari Future Log ke Monthly Log saat bulannya tiba. Cek highlight story "Bullet Journal" di Instagram @mamahfaza untuk tutorial cara migrasi dari Future Log ke Monthly Log.
- Update selalu Future Log. Setiap ada jadwal kegiatan baru untuk beberapa bulan ke depan, segera tambahkan di Future Log. Begitu juga setiap ada events atau peristiwa penting yang terjadi tahun ini, tambahkan juga di Future Log. Misalnya, saat Bapak saya meninggal bulan Mei lalu, dengan berat hati ku tuliskan memori itu di Future Log. Jadi saat kita menilik kembali Future Log yang terdahulu, kita bisa melihat kilas balik major events yang terjadi tahun itu.
- Persiapkan rencana jangka panjang di Future Log. Misalnya, sehubungan dengan Idul Fitri yang jatuh pada bulan Mei, kita bisa tuliskan rencana "hunting tiket kereta mudik" di bulan Maret.
- Optional: Untuk akses yang lebih mudah, kita bisa bookmark Future Log dengan washi tape, atau paper clip. Jadi kalau kita mau merujuk kembali pada Future Log, lebih gampang menemukan dan membalik halamannya.
Selain untuk mencatat rencana jangka panjang, Future Log di bullet journal bisa menjadi semacam kaleidoskop atau kilas balik kegiatan dan kejadian selama setahun. Itu artinya, selain untuk perencanaan masa depan, Future Log juga bisa menjadi catatan memori di masa lalu.
Itulah kenapa Future Log wajib ada di bullet journal.
Gimana? Sudah siap bikin Future Log di bullet journal?
Kalau sudah bikin, share denganku yah lewat DM atau tag Instagram @mamahfaza
I'd looove to see your creation.
Happy bullet journaling & being organized!
Komentar