Membaca adalah salah satu keterampilan yang wajib kita latih dan tanamkan pada anak. Bayangkan saja. Anak akan menghabiskan minimal 12 tahun hidupnya untuk sekolah. Pasti pusing kan kalau anak "malas belajar" karena "malas membaca". Nah, karenanya penting sekali untuk meningkatkan minat baca anak sejak dini.
5 Cara Meningkatkan Minat Baca Anak
1. Menghubungkan Bacaan dengan Hal Lain;
Children learn best when they can make connection.
Anak belajar dengan optimal saat mereka bisa terhubung dengan yang dipelajari.
Membaca menjadi menyenangkan saat anak bisa menyadari apa yang dia baca ternyata berhubungan dengan sesuatu dalam hidupnya: apa yang pernah dia alami, lihat, dengar, temui. Pernah merasa "gak nyambung" kah saat kita baca sesuatu? Misalnya, saat baca postingan @jouska_id tentang Diaspora Bonds sementara kita gak pernah berinvestasi. Nah, itu karena bacaan tersebut tidak ada connection dengan kita. Dengan menyediakan hal lain yang berhubungan dengan bacaannya, kita bisa membantu anak untuk membuat connection ini.
Misalnya, saat Si Kakak baru beli ensiklopedia negara-negara, aku sediakan juga peta dunia. Saat dia membaca fakta tentang negara Mesir di buku, dia juga bisa melihat dimana letak negara itu di peta. Lalu saat dia membaca informasi di buku tentang Firaun, dia teringat kisah Nabi Musa a.s. Lalu saat dia sedang membaca buku cerita Nabi Musa a.s. dia mencari letak Laut Merah di peta dan mulai melakukan reka adegan bagaimana Nabi Musa a.s. menyeberang dengan membelah lautan.
Nah. Hubungan saling bersambung seperti inilah yang membuat proses belajar anak makin utuh, sehingga membaca tidak sekedar membaca tulisan. Reading comes alive! Menjadikan kegiatan membaca lebih seru dengan menyediakan hal lain yang berhubungan dengan bacaan tentu bisa meningkatkan minat baca anak.
2. Membaca Sambil Bermain
Permainan (reading games) juga bisa memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan untuk anak. Mungkin anak tidak tertarik membaca karena pikirnya membaca membosankan. Mamah bisa tunjukkan bahwa membaca tidak selalu duduk diam sendirian; kita bisa bermain juga. Dengan begitu, membaca sambil bermain tentunya akan meningkatkan minat baca anak.
Permainan yang biasa ku mainkan dengan Si Kakak antara lain:
Permainan Tebak-tebakan
Karena mayoritas buku Si Kakak adalah ensiklopedia, kami biasanya suka main tebak-tebakan. Dengan berbekal buku, kami bergantian memberikan pertanyaan. Ini juga biasanya menjadi family time kami.
Permainan Menyelesaikan Misi
Untuk membuat Si Kakak membaca kembali buku-buku lama, aku gunakan permainan ini. Ku tuliskan beberapa pertanyaan terkait isi buku pada sticky notes. Si Kakak harus menyelesaikan semua teka teki yang ada di buku untuk mendapatkan imbalan (reward). Dengan begini, Si Kakak harus menelusuri halaman demi halaman di buku untuk menemukan pertanyaan yang ku sematkan, dan harus membaca isi buku untuk bisa menjawab pertanyaan yang diberikan.
Membaca sambil bermain |
Note:
Imbalan (reward) tidak harus berupa hadiah wah. Untuk Si Kakak yang sedang dilatih untuk mandiri, imbalan berupa “Mamah akan bereskan lemarimu” aja sudah bikin dia seneng.Memberikan Akses yang Mudah untuk Membaca;
Bagaimana anak bisa sering membaca kalau buku tidak disimpan di tempat yang mudah dijangkau anak? Aku simpan buku di lemari bagian bawah, jadi anak-anak bisa dengan mudah ambil buku sesuka hati mereka. Bahkan Sha (3 tahun) yang sering mengajak membaca. Tetiba dia udah bawa buku sambil teriak, “Maaah.. Bacakno (“tolong bacakan” dalam bahasa Jawa), Mah!” Jika kita mengatur agar buku bisa selalu dalam jangkauan anak dan bisa selalu terlihat oleh anak, secara tidak langsung kita bisa meningkatkan minat baca anak.
Untuk anak generasi digital, mempunyai aplikasi baca buku di gadget bisa menjadi alternatif cerdas. Karena anak makin nempel sama gadget, terkadang anak jadi enggan pegang buku. Nah, dengan menghadirkan “buku bacaan” di gadgetnya, kegiatan membaca bisa tetap jalan. Wawasan anak juga makin luas dengan mengetahui bahwa “Oh, ternyata hape bukan cuma bisa buat main games atau lihat video Youtube aja ya. Ternyata baca buku di hape juga bisa ya.”
Aplikasi Let's Read di Google Play Store |
Saat ini, aplikasi yang kupakai adalah Let’s Read. Let’s Read ini adalah perpustakaan digital yang dibangun 18 negara kontributor yang tergabung dalam The Asia Foundation. Penulis buku, illustrator, editor, dan penerjemah bekerja sama menciptakan buku-buku penuh makna untuk meningkatkan minat baca banyak anak, termasuk anak-anak Indonesia.
Yang menarik dari aplikasi Let’s Read adalah:
* buku-bukunya tersedia dalam banyak bahasa. Selain Bahasa Inggris dan Indonesia, tersedia juga buku-buku dalam beberapa bahasa daerah di Indonesia, seperti Bahasa Bali, Sunda, Jawa, dan Minangkabau.
Buku-buku Berbahasa Jawa di Aplikasi Let's Read |
* Kita bisa menyesuaikan buku bacaan dengan level kemampuan membaca anak, mulai dari My First Book, Level 1 hingga Level 5. Untuk Si Kakak yang berusia 9 tahun, mungkin Level 4 dan 5 sesuai untuk dia. Dalam sekali waktu, dia bisa selesai membaca 3 buku. Karena memang selain ilustrasinya, ceritanya pun menarik. Seperti buku berjudul “Dalam World Wide Web” yang berisi penjelasan sederhana tentang asal muasal dan cara kerja Internet.
Buku-buku bacaan Level 5 di aplikasi Let's Read |
* Banyak buku dalam Let’s Read yang membahas topik-topik penting seperti kesetaraan gender, pengelolaan lingkungan, keberagaman, toleransi, dan STEAM (sains, teknologi, engineering, art, matematika).
Buku-buku bertema sains di aplikasi Let's Read |
* Buku-buku dalam aplikasi Let's Read dapat diunduh sehingga bisa dibaca kapan saja meskipun tanpa koneksi Internet. Nah, jadi berasa punya perpustakaan digital pribadi kan.
Buku-buku unduhan di aplikasi Let's Read |
Jika anak bisa dengan mudah mengakses buku bacaan bahkan saat anak pegang gadgets, tentu anak akan makin sering membaca. Yuk Mamah coba download aplikasi Let's Read juga deh untuk meningkatkan minat baca anak.
4. Membaca Lantang (Read Aloud)
Dengan membacakan buku untuk anak, mereka bisa mendapat input kata-kata baru dan diperkenalkan pada informasi baru, berbagai macam karakter dan tempat.
Kunci dalam membacakan buku untuk anak:
* Telusuri tulisan dengan jari saat membaca;
* Tunjuk gambarnya dan deskripsikan;
* Membacalah dengan ekspresif: sesuai dengan karakter (misalnya, menggunakan suara rendah jika tokohnya laki-laki), membuat efek suara (Boom! Wuush!) dan ekspresi lucu. Variasikan juga nada dan intonasi suara untuk membuat cerita lebih menarik.
Jika kita bisa membuat anak tertarik mendengarkan buku dibaca, mereka kemudian akan tertarik membaca buku sendiri. Artinya membaca lantang (reading aloud) bisa meningkatkan minat baca anak juga kan.
5. Menunjukkan minat membaca;
Anak adalah peniru ulung. Dimulai saat bayi, mereka belajar tersenyum dengan menirukan ekspresi wajah orangtua. Begitu pun seterusnya. Cara agar anak minat membaca adalah dengan memberikan teladan gemar membaca.
“Duh. Tapi aku gak suka baca. Gimana bisa kasih contoh?”
“Yaelah. Mana sempet aku baca”
Tenang. Aku pun biasanya baru punya waktu membaca saat semua orang sudah tidur. Tapi aku tetap bisa menunjukkan minat membaca pada anak. Begini caranya:
Si Kakak adalah penggila ensiklopedia sejak kelas 1 SD, sedangkan aku bukan. Dia suka memberikan pertanyaan random tentang sejarah, fungsi tubuh, agama, macem-macem lah. Seringnya aku gak bisa jawab, haha.. Daripada bilang, “Waduh. Mamah gak tahu, Kak”, aku ajak Si Kakak cari tahu sama-sama dengan membaca, entah buku (kalau memang punya buku tentang itu) atau Internet.
Dengan kita menunjukkan bahwa “Mamah juga tidak tahu banyak hal, tapi Mamah bisa membaca untuk mencari tahu”, kita bisa meningkatkan minat baca anak. Semakin dia ingin tahu, semakin dia ingin banyak membaca.
Nah. Itulah beberapa caraku meningkatkan minat baca anak di era digital. Tergantung pada cara kita memanfaatkannya, teknologi bisa memberi banyak kemudahan dalam membaca juga kok sebenarnya. Kalau Mamah, apa nih cara Mamah meningkatkan minat baca anak? Share di kolom komentar ya.
Semangat meningkatkan minat baca anak, Mah.
Komentar
Di rumah aku bikin pojokan rak yg mana isinya buku dari atas dinding sampe kebawah, dan ada lemari utk buku2 mereka. Supaya ga nyampur Ama buku2ku. Tapi caraku sendiri bikin mereka suka baca dari kecil, itu dengan rajin bacain buku bergambar dan tiap malam baca cerita sebelum tidur.
Dan tiap ultah, aku ajakin ke toko buku, dan mereka boleh beli buku sepuasnya..Apapun bukunya. Itu cara yg dulu papa sering lakuin ke aku dan adik2. Kado ultah yg paling kita tunggu itu :D.
Tp di zaman di mana aplikasi baca udh mulai banyak, anak2 juga suka yg e-book begini. Let's read ini aku udh install di hp juga :D. Bagus yaaa apalagi ada banyak pilihan bahasanya itu :). Jd tiap malam kalo bingung mau cerita dongeng apalagi, aku tinggal buka aplikasi let's read dan anak2 yg pilih mau dibacain apa :)